Key Highlights
- S&P Global Flash Purchasing Managers Index (PMI) Composite Output Index Amerika Serikat secara keseluruhan berada di level 52.3 yang mengindikasikan bahwa ekonomi AS dalam zona ekspansif.
- Ada juga perbaikan dari segi permintaan dikarenakan perusahan-perusahan melaporkan pertumbuhan jumlah pesanan baru yang lebih kuat baik untuk barang maupun jasa
- Dari sisi harga, tekanan inflasi telah mereda pada awal tahun karena harga bahan baku naik dengan laju yang lebih lambat.
Pada awal tahun ini, S&P Global Flash Purchasing Managers Index (PMI) Composite Output Index Amerika Serikat secara keseluruhan berada di level 52.3 dan Manufacturing PMI berada di level 50.3 yang mengindikasikan bahwa ekonomi AS dalam zona ekspansif dikarenakan indeks tersebut berada di atas level 50. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas bisnis di Amerika Serikat meningkat lebih kuat dari yang diperkirakan. Pertumbuhan output yang naik ke level tercepat dalam tujuh bulan didorong oleh akitivitas penyedia jasa atau service providers activities, seiring perusahaan manufaktur terus mengalami penurunan moderat dalam aktivitas di bulan Januari. Penurunan produksi tersebut disebabkan karena meningkatnya masalah pasokan. Terlihat ada perbaikan dari segi permintaan dikarenakan perusahan-perusahan melaporkan pertumbuhan jumlah pesanan baru yang lebih kuat baik untuk barang maupun jasa, sehingga ini dapat membantu mendorong kepercayaan bisnis. Namun, permintaan yang lebih kuat terfokus pada pasar domestik dan pesanan ekspor baru turun untuk bulan Januari 2024 berturut-turut. Penurunan ini merupakan yang tercepat sejak bulan Oktober 2023 di tengah penurunan ekspor baru manufaktur yang lebih cepat penjualan dan penurunan marjinal lainnya di sektor jasa.
Perusahaan-perusahaan di AS kembali mencatat kenaikan lapangan kerja selama bulan Januari, meskipun sedikit lebih lambat dibandingkan bulan Desember. Peningkatan jumlah staf secara keseluruhan hanya sedikit dan merupakan yang terlemah sejak Agustus 2023. Tingkat pekerjaan yang belum selesai tumbuh untuk pertama kalinya sejak April tahun lalu, dengan ekspansi yang didorong oleh penyedia layanan. Sementara itu, untuk tenaga kerja dari non services spesifik dari manufaktur mencatat penurunan yang lebih lambat namun pekerjaan masih tetap berjalan. Dari sisi harga, tekanan inflasi telah mereda pada awal tahun karena harga bahan baku naik dengan laju yang lebih lambat. Meski demikian, para produsen AS melihat peningkatan yang lebih tajam dalam beban biaya dimana laju inflasi biaya bahan baku manufaktur meningkat ke tingkat tertinggi sejak April 2023 akibat tantangan dalam penyediaan bahan, kenaikan harga transportasi, dan kenaikan biaya bahan bakar. Oleh karena itu, para produsen tersebut meningkatkan harga dengan tingkat yang tertinggi sejak April 2023 karena perusahaan-perusahaan berusaha meneruskan biaya yang lebih tinggi kepada pembeli.
Our View
Data PMI pada awal tahun 2024 cukup menggembirakan bagi ekonomi AS, dengan perusahaan melaporkan percepatan pertumbuhan yang signifikan seiring dengan penurunan tajam tekanan inflasi. Keyakinan bisnis kembali meningkat yang didukung oleh harapan inflasi yang lebih rendah pada tahun 2024 dan ini akan membantu untuk mengurangi tekanan biaya hidup serta menjadi sebuah acuan untuk suku bunga mulai turun. Kepala ekonom bisnis di S&P Global Market Intelligence, Chris Williamson, menyampaikan dalam sebuah pernyataan bahwa ini menjadi sinyal positif bagi pembuat kebijakan Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed). Salah satu pendorong utama inflasi dalam beberapa bulan terakhir adalah sektor jasa, yang sejak pembukaan kembali ekonomi pasca-pandemi telah mengungguli sektor manufaktur sebagai sumber utama tekanan harga yang lebih tinggi. Data pada bulan Januari membawa berita positif, dengan harga yang dibebankan oleh penyedia jasa di Amerika Serikat naik pada tingkat terendah sejak Mei 2020, berbeda dengan laju inflasi jasa yang tetap tinggi di Inggris dan Eurozone.
Our Suggestion
Perlambatan inflasi dan indikator ekonomi seperti PMI Amerika Serikat telah menimbulkan optimisme di antara banyak pengamat bahwa Bank Sentral AS telah selesai dengan rezim kenaikan suku bunga. Perekonomian AS juga tetap kuat dan tampaknya tidak menjadi kekhawatiran seiring dengan akhirnya terlihatnya kejelasan dan sikap dovish dari The Fed mengenai Fed Fund Rate. Bank Indonesia memperkirakan bahwa the Fed akan menurunkan suku bunga acuan sebesar tiga kali, dengan masing-masing penurunan sebesar 25 basis poin. Inflasi tetap berada di bawah target Bank Indonesia dan mulai menurunkan suku bunga berdasarkan langkah The Fed selanjutnya. Kami melihat ini dapat menjadi peluang yang baik bagi negara berkembang termasuk Indonesia dimana saat ini memiliki fundamental ekonomi yang lebih baik dibandingkan Global termasuk AS, sehingga aliran modal asing dapat kembali mengalir ke pasar modal Indonesia. Reksa dana saham dapat menjadi pilihan untuk mendapatkan eksposur ke sentimen ini dengan alokasi ke sektor-sektor yang sensitif terhadap berubahnya kebijakan suku bunga bank sentral global.
Kinerja Reksadana Saham Sinarmas Asset Management
DISCLAIMER
Materi ini diterbitkan oleh PT Sinarmas Asset Management, PT Sinarmas Asset Management telah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Pendapat PT Sinarmas Asset Management, yang diperoleh dari sumber yang dianggap dapat dipercaya, namun PT Sinarmas Asset Management dan afiliasinya tidak dapat menjamin keakuratan dan kelengkapan atas informasi yang ada. PT Sinarmas Asset Management beserta karyawan dan afiliasinya, secara tegas menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas representasi atau jaminan, tersurat maupun tersirat di sini atau kelalaian dari atau atas kerugian apa pun yang diakibatkan dari penggunaan materi ini atau isinya atau sebaliknya. Pendapat yang diungkapkan dalam materi ini adalah pandangan kami saat ini dan dapat berubah tanpa pemberitahuan sebelumnya.