PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID) akan menggelontorkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 31,5 miliar pada 2024, untuk mendanai renovasi fasilitas hotel.
”Pendanaan capex tersebut akan berasal dari operasional hotel. Sedangkan sejumlah renovasi yang dilakukan adalah renovasi Ballroom Candi Singosari, melakukan minor renovasi seperti repaint, clean up & maintenance ME installation, carpet replacement,”kata Direktur Hotel Sahid Jaya Internasional, Hengky Roy di Jakarta, pekan lalu.
Selain itu, lanjutnya, perseroan juga akan melakukan Painting Building (Wing Side & Front Side), yakni dengan melakukan repainting bangunan Hotel Grand Sahid Jaya tampak depan dan juga tampak samping agar memberikan kesan bangunan lebih menarik. Tidak hanya itu, perseroan juga akan melakukan renovasi Meeting Room Puri Putri & Puri Agung. Dengan melakukan perbaikan ceiling & lamp pada meeting room Puri Putri & Puri Agung untuk memberikan suasana yang lebih nyaman bagi para tamu yang menggunakan.
Hengky menambahkan, dari sisi F&B, Perseroan akan melakukan penambahan revenue F&B outlets dan MOD yakni dengan penambahan beberapa fasilitas baru seperti vertikal hidroponik garden yang bisa menjadi wadah kids activities, rencana opening Fitness Center sebagai fasilitas baru yang belum pernah dimiliki hotel,”Rencananya, kami akan menghadirkan Fitness and Pool membership yang akan mulai dibuka untuk umum,” paparnya.
Pada 2024, Hengky menambahkan, perseroan tengah membidik beberapa hotel untuk dikelola. Bahkan, dalam waktu dekat perseroan akan mengelola hotel di pulau Sumatera. “Sedangkan satu lagi berada di Jawa. Namun, dalam hal ini kami masih dalam proses negosiasi,”katanya.
Dirinya menyampaikan, perseroan juga tengah membidik ekspansi lahan dan penambahan hotel, termasuk mencari lahan di IKN Nusantara, Kalimantan Timur. “Kami juga ada keinginan untuk ekspansi atau mencari lokasi di IKN Nusantara. Tentu saja hal ini sudah menjadi rencana kami,” jelas Hengky.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal III-2023, pendapatan usaha SHID mencapai Rp 85,34 miliar. Angka ini meningkat 59,35% year on year (YoY) dibandingkan Rp 53,55 miliar pada posisi yang sama tahun lalu. Sementara dari sisi bottom line, SHID masih menanggung rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 15,80 miliar. Namun, angka ini sudah jauh menurun dari semula Rp 35,27 miliar di kuartal ketiga tahun lalu.
Sumber: Emiten News