Ekonomi AS Tumbuh di Atas Ekspektasi

Ekonomi AS Tumbuh Diatas Ekspektasi

Ekonomi AS pada kuartal III-2023 mengalami pertumbuhan yang kuat dan melebihi ekspektasi pasar. Hal ini menunjukkan bahwa ketahanan ekonomi pada kuartal tersebut kuat dalam menghadapi tingginya inflasi dan tingginya biaya pinjaman pada awal tahun ini. Gross Domestic Produt (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB), yang merupakan tolak ukur kemajuan perekonomian, tumbuh sebesar 5.2% QoQ dari bulan Juli hingga September 2023. Pada kuartal II-2023, PDB AS mencatat pertumbuhan sebesar 2.1%.

Secara keseluruhan komponen Gross Private Domestic Investment atau Investasi domestik swasta bruto mencatat pertumbuhan sebesar 10.5% dimana sub komponen Non-Residential Fixed Investment yang disebut Investasi tetap non-perumahan atau belanja bisnis, direvisi naik ke tingkat pertumbuhan 1.3% pada kuartal ketiga ketika para bisnis-bisnis di AS membangun lebih banyak gudang dan mengumpulkan peralatan mesin. Komponen tersebut juga mencakup struktur, peralatan, dan kekayaan intelektual. Di sisi lain, Residential Investment atau Investasi Tempat Tinggal yang secara umum mencerminkan kondisi pasar perumahan, direvisi jauh lebih tinggi menjadi 6.2% dari 3.9%. Sementara itu, komponen Personal Consumption Expenditures atau konsumsi pribadi/belanja konsumen yang adalah mesin ekonomi utama Amerika, direvisi sedikit lebih rendah menjadi 3.6%, turun dari perkiraan awal sebesar 4%. Ini masih akan menjadi mesin utama dalam pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat sampai akhir tahun ini. Komponen Government Consumption Expenditures And Gross Investment atau Konsumsi Pemerintah dan Investasi Bruto berkontribusi terhadap pertumbuhan PDB yang tumbuh 5.5%.

Selain PDB, indikator kegiatan ekonomi lainnya yang diperhatikan adalah Gross Domestic Income (GDI) atau Pendapatan Domestik Bruto yang naik sedikit sebesar 1.5%. GDI adalah ukuran pendapatan yang dihasilkan dan biaya yang dikeluarkan dari produksi barang dan jasa. Personal Income atau Pendapatan pribadi juga tumbuh lebih tinggi dari perkiraan awal, yang menyebabkan kenaikan upah. Tingkat tabungan naik menjadi 4.0% dari 3.8%. Kenaikan Upah yang lebih tinggi berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi sebesar 1.5% pada kuartal terakhir, tercepat dalam satu tahun, jika diukur dari sisi pendapatan. Terakhir, Laba perusahaan meningkat 4.3% pada periode tersebut, naik tajam dari kenaikan 0.8% pada kuartal kedua.

Key Takeaways

  • PDB AS pada kuartal III-2023 mencatat pertumbuhan sebesar 5.2% dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 2.1%.
  • Gross Domestic Income (GDI) atau Pendapatan Domestik Bruto yang naik sedikit sebesar 1.5% pada kuartal yang sama.
  • Kenaikan Upah yang lebih tinggi berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi sebesar 1.5% pada kuartal sebelumnya.

Our View

Bank Sentral Amerika menaruh perhatian besar pada berbagai aspek perekonomian AS ketika mempertimbangkan kebijakan moneter, termasuk pertumbuhan. Kombinasi dari meredanya inflasi dan ketahanan perekrutan tenaga kerja telah meningkatkan harapan The Fed agar ekonomi AS mengalami soft landing dengan menaikkan suku bunga secukupnya untuk menjaga kondisi perekonomian dan kenaikan harga tanpa membawa perekonomian AS ke dalam resesi. Pertumbuhan lapangan kerja melambat bulan lalu dan tingkat pengangguran naik ke level tertinggi dalam dua tahun terakhir yaitu 3.9%. Namun pada kuartal keempat saat ini, para ekonom mengatakan pertumbuhan kemungkinan akan melambat tajam akibat dampak kumulatif dari tingginya suku bunga pinjaman terhadap belanja konsumen dan dunia usaha sejalan dengan tujuan the Fed untuk meredahkan inflasi.

Our Suggestion

Kami melihat melambatnya permintaan serta didukung data dari CME FedWatch Tool juga dapat mengindikasikan bahwa probabilitas (95.4%) the Fed untuk menahan suku bunga acuan pada pertemuan bulan Desember 2023 yang mendatang cukup tinggi. Selain itu, dua pejabat the Fed mengungkap alasan untuk terus mempertahankan tingkat suku bunga. Meskipun the Fed kemungkinan akan mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam 22 tahun pada pertemuan kebijakan tanggal 12-13 Desember, beberapa pejabat masih yakin masih ada ruang untuk kenaikan suku bunga. Namun pelaku pasar mengantisipasi penurunan suku bunga dari the Fed akan mulai pada pertengahan tahun 2024 menjelang pemilu AS dan tentunya tidak lama kemudian, Bank Indonesia juga akan mengikuti untuk pemangkasan suku bunga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Ini dapat menjadi peluang yang baik bagi negara berkembang termasuk Indonesia yang dimana saat ini memiliki fundamental ekonomi yang lebih baik dibandingkan Global dan US. Simas Saham Maksima dapat menjadi pilihan untuk mendapatkan pertumbuhan investasi yang maksimal.

Simas Saham Maksima

Source: Infovesta, Sinarmas AM, 13 October 2023

DISCLAIMER

Materi ini diterbitkan oleh PT Sinarmas Asset Management, PT Sinarmas Asset Management telah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Pendapat PT Sinarmas Asset Management, yang diperoleh dari sumber yang dianggap dapat dipercaya, namun PT Sinarmas Asset Management dan afiliasinya tidak dapat menjamin keakuratan dan kelengkapan atas informasi yang ada. PT Sinarmas Asset Management beserta karyawan dan afiliasinya, secara tegas menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas representasi atau jaminan, tersurat maupun tersirat di sini atau kelalaian dari atau atas kerugian apa pun yang diakibatkan dari penggunaan materi ini atau isinya atau sebaliknya. Pendapat yang diungkapkan dalam materi ini adalah pandangan kami saat ini dan dapat berubah tanpa pemberitahuan sebelumnya.