Pendapatan Naik, Modernland Realty (MDLN) Malah Rugi Rp63,33 Miliar

Pendapatan Naik, Modernland Realty (MDLN) Malah Rugi Rp63,33 Miliar

Emiten properti, PT Modernland Realty Tbk (MDLN) hingga 30 September 2023, perseroan membukukan rugi bersih sebesar Rp63,33 miliar, dimana mengalami penurunan sebesar Rp297,84 miliar atau 127,01% bila dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp234,51 miliar. Penurunan ini disebabkan adanya pendapatan atas penebusan sebagian utang obligasi luar negeri pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Padahal MDLN berhasil membukukan pendapatan di kuartal tiga 2023 sebesar Rp782,76 miliar yaitu mengalami peningkatan sebesar Rp168,2 miliar atau 27,37% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp614,56 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Jum’at (8/12).

Kata Fetrizal Bobby Heryunda, Direktur Modern Land, perseroan membukukan marketing salessebesar Rp1 triliun hingga kuartal III-2023, pencapaian ini merupakan 60% dari target penjualan non bulk-sales. Adapun segmen residensial membukukan Rp822,49 miliar, meningkat 141% year-on-year. “Kontribusi penjualan didominasi oleh Jakarta Garden City yang meluncurkan The Essence Alamanda & Zebrina pada bulan Juli 2023,”ujarnya.

Selain itu, pada bulan September 2023, perseroan juga melakukan soft-launched super cluster, yaitu Great Britania di proyek Modernland Cilejit yang mendapatkan animo positif dari market, dimana new cluster ini memiliki desain façade yang berbeda dari cluster-cluster pendahulunya.

Hingga kuartal III-2023, segmen industri membukukan Rp77 miliar, yaitu naik sebesar 145% dari kuartal sebelumnya. Peningkatan penjualan pada segmen industri didominasi oleh sektor F&B dan kimia. Selain itu, perseroan tengah mempelajari dan berkomunikasi dengan beberapa Investor terkait peluang akan permintaan kebutuhan lahan logistik yang sedang diminati khususnya di wilayah timur Jakarta, dimana saat ini perseroan memiliki lahan potensial di wilayah tersebut.

Pada segmen perhotelan, golf and country club serta segmentasi lainnya memberikan kontribusi marketing sales sebesar Rp109 miliar hingga kuartal III-2023, meningkat 15% dari kuartal sebelumnya. Perseroan optimis bahwa anak usaha Modern Golf and Country Club dapat tetap mempertahankan kinerja dan pelayanannya, begitu pula dengan kinerja dari hotel-hotel yang dikelola oleh perseroan.

Perseroan memandang optimis akan penjualan residensial khususnya rumah tapak di tahun 2024 dan kebutuhan akan lahan industrial dan logistik terutama di area koridor timur Jakarta. Terlebih dengan dukungan dari Pemerintah terkait dengan insentif pajak yang diharapkan akan mendorong permintaan di segmen residensial.

Salah satu strategi yang dilakukan oleh perseroan adalah dengan meluncurkan produk properti dengan berbagai segmen, melalui pengembangan new design dan konsep yang lebih mendekatkan produk-produk Perseroan dengan selera pasar yang berkembang saat ini dengan tetap mempertimbangkan kekuatan daya beli pasar.

Kedepan, Perseroan akan terus berinovasi dan meluncurkan produk-produk terbaru baik landed housing di Jakarta Garden City site A & C, maupun new shophouses yang tersebar diseluruh proyek Perseroan. Adapun Perseroan tengah berupaya pula untuk melakukan bulk-sales dengan aktif menjalin komunikasi dengan berbagai investor terkait dengan kerjasama ataupun penjualan cadangan lahan residensial maupun industrial.

Sementara Dharma Mitra, Direktur MDLN menambahkan, kinerja penjualan properti, khususnya rumah tapak diperkirakan akan membaik di kuartal IV 2023 dan di tahun 2024. Salah satu katalis positif adalah dukungan pemerintah dalam memberikan insentif pajak sebesar 100% kepada masyarakat dalam bentuk PPN DTP untuk rumah dengan harga di bawah Rp5 miliar. 

Fase pertama berlaku pada November 2023 hingga Juni 2024 dengan insentif PPN DTP sebesar 100% atas penyerahan rumah senilai Rp2 miliar. Sementara pada Juli hingga Desember 2024, besaran insentif sebesar 50%. Besaran tersebut juga berlaku untuk pembelian rumah senilai hingga Rp5 miliar dengan PPN DTP yang diberikan tetap mengacu pada perhitungan pembelian rumah seharga Rp2 miliar.

Menurut Dharma,  hal ini tentunya menjadi angin segar bagi industri sektor properti, tak terkecuali untuk perseroan,”Insentif PPN DTP diharapkan dapat mendorong kinerja perseroan yang mulai menunjukkan peningkatan dari sisi penjualan hingga kuartal-III tahun ini,”ungkapnya.

Sumber: Emiten News