Siapa Paling Terdampak Pelemahan Nilai Tukar Rupiah?

Hi SimFriend, kamu pasti sudah tahu bahwa nilai tukar rupiah terhadap USD melemah. Buat orang Indonesia, hal ini pasti memberatkan karena pelemahan nilai tukar mata uang berpengaruh terhadap naiknya harga kebutuhan pokok. Hal ini tentu akan paling dirasakan dampaknya oleh rakyat kecil yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Dinamika perekonomian global, ternyata berdampak pada perekonomian Indonesia. Tercatat nilai tukar rupiah terus mengalami pelemahan hingga mendekati Rp16.000 pada Jumat (27/10) akibat peluang kenaikan suku bunga The Fed. Tapi tidak hanya rupiah yang mengalami pelemahan, mata uang negara-negara lain juga ikut melemah.

Di Asia, Jepang ternyata merupakan negara yang paling terkena dampaknya loh SimFriend! Pelemahan mata uang yen bahkan sudah menurun secara bertahap sejak beberapa bulan yang lalu. Meski sama-sama mengalami pelemahan, kondisi Indonesia semakin mengkhawatirkan karena ditambah dengan inflasi. Ditambah lagi, pertumbuhan ekonomi Indonesia Kuartal III-2023 sebesar 4,94% YoY. Tumbuh melambat dibandingkan yang sebelumnya sebesar 5,17%.

Melemahnya nilai tukar rupiah, secara otomatis akan menurunkan daya beli masyarakat juga, karena harga-harga barang kebutuhan pokok (sembako)  termasuk beras, cabai, dan bahkan Bahan Bakar Minyak (BBM) mungkin bisa ikut naik.  Apalagi nih ditambah dengan keadaan inflasi yang terus meningkat, padahal program bansos telah berkurang dan bantuan modal untuk UMKM semakin dibatasi. 

Akan tetapi, bagi kalian yang mulai deg-degan dengan perekonomian nasional dan tidak terdampak nilai tukar, lebih baik mulai mengencangkan ikat pinggang dan memperbanyak tabungan serta investasi. Kalian bisa mulai melirik saham ataupun reksa dana yang tersedia di SimInvest sebagai salah satu instrumen untuk bersiap bila kemudian dinamika ekonomi bergejolak.