Siapa yang gak tahu dengan J&T? Para pengabdi paket dan pengabdi belanja online pastinya udah gak asing dengan salah satu ekspedisi yang terkenal di Indonesia ini. Tapi taukah kamu, J&T yang akan melantai di bursa luar negeri sekarang dikabarkan terancam gagal IPO.
Pencatatan saham IPO J&T Global Express Ltd. di Hongkong berisiko gagal karena peringatan melanggar aturan investasi yang berlaku di Indonesia. Pengacara Frank Hutapea yang menjadi bagian dari perusahaan Hotman Paris & Partner menyebutkan bahwa terdapat indikasi pelanggaran hukum yang dilakukan oleh J&T Global Express Ltd. Sebagai informasi, perusahaan ini adalah perseroan terbatas yang terdaftar di Cayman Island. Menurutnya dalam prospektus untuk IPO J&T Global Express Ltd. disebutkan bahwa mereka tidak memiliki selembar saham pun pada perusahaan PT Global Jet Express atau induk J&T yang beroperasi di Indonesia. “Di prospektus mereka mengakui tidak punya satu saham pun di Indonesia. Padahal anggaran dasar J&T statusnya adalah penanaman modal dalam negeri [PMDN],” pada Selasa (24/10/2023).
Akan tetapi dalam prospektus tersebut, mereka mengakui telah mengendalikan J&T melalui ketentuan atau perjanjian yang mengikat tanpa harus memiliki satu lembar saham pun. “Bukannya ini melanggar UU Investasi karena nominee investment itu dilarang,” katanya. Frank menegaskan dalam Undang-undang (UU) Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal pasal 33 disebutkan bahwa pelaku usaha dilarang membuat perjanjian-perjanjian bisnis menggunakan nama orang lain.
Manajemen J&T Global Express Ltd. pun menyebutkan dalam prospektus bahwa mereka dibatasi oleh UU yang mengatur kepemilikan asing di Indonesia. Maka itu mereka menggunakan perjanjian-perjanjian yang mempunyai kontrol terhadap kegiatan finansial dan operasional terhadap perusahaan-perusahaan di Indonesia yang disebut sebagai entitas konsolidasi yang terafiliasi melalui perjanjian. Sebagai informasi, sektor logistik masuk dalam salah satu industri strategis sehingga pemerintah Indonesia mengatur batas kepemilikan asing maksimal 49%.
J&T mengatakan dana IPO akan digunakan untuk melebarkan sayap logistiknya, meningkatkan infrastruktur, memperkuat kapasitas dan kemampuan penyortiran dan gudang di Asia Tenggara serta pasar lainnya. J&T juga berencana menggunakan dana yang terkumpul untuk membiayai ekspansi ke pasar baru, penelitian dan pengembangan (R&D) selain untuk keperluan umum perusahaan dan modal kerja.
Siapa nih dari kamu yang udah nungguin IPO dari J&T? Jangan sedih dulu yaa. Selagi masih proses di Hongkong, mending kita pantau dulu saham-saham yang melantai di Bursa Efek Indonesia. Apalagi kalau di SimInvest, kamu akan dapat rekomendasi harian yang berpotensi cuan loh setiap harinya! So, pantau terus SimInvest kamu yah!