Saat pasar saham bergejolak, seringkali investor atau trader merasakan detak jantung semakin cepat. Metafora “kebakaran portofolio” menjadi istilah yang menjelaskan situasi ini, ketika nilai investasi turun drastis dalam waktu yang singkat.
Apa kamu pernah merasakan portofolio mu seperti roller coaster, bestie?
Saat grafik menukik tajam, pasti sulit sekali rasanya menjaga diri untuk tetap tenang dan membuat keputusan yang bijaksana menghadapinya.
Nah, sebelum kamu spontan menjual semua saham dengan rasa takut, ada baiknya kamu memperhatikan beberapa tips anti-panik “kebakaran portofolio” berikut ini:
Kenali Diri Kamu
Kalau kamu sering merasa cemas, gelisah, dan tidak nyaman dalam berinvestasi bisa jadi instrumen yang kamu pilih tidak sesuai dengan tujuan keuangan dan batas risiko, maka pertimbangkan ulang alokasi asetmu. Investasi itu mirip dengan memilih sepatu, bestie! Kalau nggak pas, ya bakal sakit dan nggak nyaman diajak melangkah. Jadi, pastikan kamu tahu tujuan keuanganmu dan seberapa besar risiko yang bisa kamu terima.
Tahan Diri Saat Pasar Panik
Kondisi pasar saham turun saat sentimen negatif itu lumrah terjadi karena kondisi panic selling. Ketika pasar sedang dalam kondisi bearish, banyak investor yang menjual saham mereka dalam jumlah besar. Namun, mengambil keputusan berdasarkan emosi seringkali bukan ide yang baik. Hindari pembelian impulsif atau menjual dalam keadaan panik.
Sebaliknya, meskipun saham-saham turun di bawah harga biasanya, upayakan untuk tidak membeli saat harga saham sedang jatuh. Hal ini seperti menangkap pisau yang jatuh yang akan membuat kamu terluka. Untuk itu diperlukan kesabaran untuk menunggu kepanikan selesai dan harga saham stabil.
Dalam dunia investasi, ada kalanya hujan turun deras, dan itu namanya panic selling. Kadang, yang terbaik adalah duduk tenang dan menunggu hujan reda.
Selalu Pegang Dana Likuid
Pepatah bilang “Cash is King”! Seberapa besar pun keyakinan kamu terhadap portofolio saham, maka selalu pastikan kamu punya dana likuid untuk kebutuhan sehari-hari. Kamu perlu bijak mengelola investasi dan pastikan cash flow tidak terganggu jika kondisi tidak diinginkan terjadi di pasar. Ingatlah selalu bahwa dalam lautan investasi, dana likuid adalah pelampungmu. Meski yakin dengan pilihan sahammu, tetaplah punya dana likuid, karena saat badai datang, kamu butuh pelampung untuk bertahan.
Sabar Menunggu Badai Berlalu
Jika kamu punya big cap atau blue chip, yaitu istilah untuk saham berkapitalisasi pasar besar dengan fundamental yang baik, maka tetap simpan saham kamu walau kondisi pasar sedang tidak baik.
Terapkan Strategi Profit Taking, Cut Loss, dan Stop Loss Saham
Tiga alat kunci yang harus Anda pertimbangkan dalam strategi, antara lain:
- Profit taking merupakan aksi ambil untung para investor ketika terjadi kenaikan harga saham dalam periode yang cepat oleh sentimen tertentu. Meskipun cara ini menguntungkan bagi investor bersangkutan. Profit taking bisa berdampak pada investor lainnya. Kerugian bisa saja terjadi ketika harga aset mereka tiba-tiba melemah karena terjadi aksi jual secara masif dalam periode waktu tertentu.
- Cut loss berasal dari idiom dalam Bahasa Inggris: cut one’s losses yang diartikan sebagai kegiatan menghentikan aktivitas usaha yang gagal untuk mengurangi kerugian yang lebih jauh. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan bahwa cut loss saham merupakan istilah ketika investor atau trader menjual saham pada harga yang lebih rendah dari harga belinya sehingga kamu mengalami kerugian atau loss.
- Stop loss adalah istilah yang menggambarkan batasan untuk membatasi kerugian yang dialami oleh trader atau investor, baik ketika membeli atau menjual saham. Stop loss merupakan perintah yang diberikan kepada para broker untuk membeli atau menjual saham ketika mencapai harga tertentu.
Ketika menghadapi gejolak pasar, kunci utamanya adalah tetap tenang, objektif, dan berpegang pada rencana investasi kamu. Ketika angin kencang menerpa, yang penting bukan seberapa keras anginnya, tapi bagaimana kita membangun fondasi kita. Demikian juga dengan investasi. Semoga tips ini membantumu membangun pondasi yang kuat!
Pertajam Strategi Investasi mu dengan SimInvestLab
Dalam menentukan strategi investasi yang tepat kamu bisa memanfaatkan love language dari SimInvest dalam hal ini Diajarin dan Ditemenin. Pernah dengar pepatah “dua kepala lebih baik dari satu”? Itulah yang SimInvestLab tawarkan. SimInvest bisa menjadi partner diskusi sekaligus pemandu dalam perjalanan investasi saham mu. SimInvest menyajikan rekomendasi saham-saham yang cocok untuk kamu sesuai dengan tujuan keuanganmu.
Tentang SimInvest
SimInvest merupakan salah satu brand aplikasi investasi saham dan reksa dana online terbaik di Indonesia. SimInvest dirilis oleh Sinarmas Sekuritas yang berpengalaman lebih dari 30 tahun dalam melayani masyarakat Indonesia di bidang keuangan dan investasi.