PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI mengumumkan laba semester I/2023 sebesar Rp2,82 triliun, melonjak 32 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,13 triliun. Laporan keuangan ini telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota PricewaterhouseCoopers/PwC).
Dalam laporan keuangan semester I/2023 yang dipublikasikan di Bisnis Indonesia hari ini, Selasa (19/9/2023), BSI mengumumkan meraup pendapatan dari penyaluran dana sebesar Rp11,31 triliun. Melonjak 15,64 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp9,78 triliun.
Dalam periode ini BSI melaporkan menyalurkan bagi hasil untuk pemilik dana investasi sebesar Rp2,77 triliun, sedangkan beban operasional lainnya mencapai Rp4,8 triliun.
Kedua pos beban ini secara berurutan berkebalikan. Pada periode tahun lalu, bagi hasil untuk pemilik dana baru Rp1,9 triliun, sedangkan beban operasional berhasil ditekan karena pada periode sama tahun lalu membukukan Rp5,05 triliun.
Dalama rasio yang ditampilkan, BSI mencatat kewajiban penyediaan modal minimum perusahaan naik ke level 20,29 persen dari semula 17,31 persen.
Selanjutnya Non Performing Financing (NPF) gross tercatat 2,31 persen. Turun dari periode yang sama tahun sebelumnya 2,78 pesen.
Sementara NPF Net turun dari 0,74 persen menjadi 0,62 persen.
Pada periode ini, modal inti tier 1 menjadi Rp33,5 triliun dari sebelumnya Rp24,59 triliun.
Dengan capain ini, maka aset BSI dalam enam bulan pertama 2023 melonjak menjadi Rp313,61 triliun dari sebelumnya Rp305,72 triliun.