PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN mengintegrasikan infrastruktur dan layanan gas bumi untuk mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan gas bumi bagi pelanggan rumah tangga, industri, transportasi, dan kelistrikan di Batam, Kepri.
Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PGN Beni Syarif Hidayat dalam keterangannya di Jakarta, Minggu mengatakan secara keseluruhan, volume niaga gas di area Batam sampai dengan Juni 2023 sebesar 90,62 BBTUD.
Penerima gas terbesar adalah pembangkit listrik sebesar 82 persen dan diikuti sektor industri.
Penyerapan yang besar itu simetris dengan potensi pertumbuhan kebutuhan di sektor industri dan kelistrikan di Kepulauan Riau, khususnya Pulau Batam, Bintan, dan Kundur.
“PGN juga terus mengantisipasi potensi pertumbuhan kebutuhan gas di wilayah lainnya dengan terus berfokus pada pengembangan infrastruktur baik melalui pipa maupun moda transportasi lainnya (beyond pipeline) khususnya bagi wilayah yang belum terjangkau oleh pipa,” jelas Beni dalam kunjungannya bersama analis, investor, dan regulator pasar modal di Area Batam, Kepri.
Pasokan untuk distribusi gas di area Batam bersumber dari Corridor Block dan Jambi Merang yang disalurkan melalui pipa transmisi Grissik-Singapura yang dioperasikan oleh PT Transportasi Gas Indonesia (TGI), selaku anak perusahaan PGN yang juga sekaligus melaksanakan pengelolaan transmisi gas dan optimasi pipeline capacity secara safety dan profesional di Batam.
“PGN tengah mengupayakan penambahan pasokan gas untuk area Batam. Kami proyeksikan dari sumber gas yang berada di Sumatera dan West Natuna. Selain untuk ketahanan pasok, juga mendukung pertumbuhan demand dan penambahan pelanggan,” sebut Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Harry Budi Sidharta pada kesempatan yang sama.Â