Saham SMGA Tercatat ARA Pada Penutupan Hari Perdana Perdagangan di Bursa

Indonesia sebagai negara yang memiliki cadangan nikel dan sekaligus sebagai produsen nikel terbesar di dunia, memiliki posisi yang diuntungkan dalam perkembangan tren industri kendaraan listrik. Selain itu, Indonesia sebagai produsen batubara ketiga terbesar di dunia masih memiliki prospek yang kuat, disaat tingginya kebutuhan global akan batu bara, dan faktor pasokan gas alam yang terbatas serta harga gas yang tinggi menyebabkan beberapa negara dan perusahaan berbasis industri tetap menggunakan batubara yang relatif lebih murah.

Terkini, Emiten batubara dan nikel PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk. (SMGA) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). SMGA menjadi emiten kesembilan yang melantai di Bursa sepanjang tahun2 024. Pada IPO ini, emiten melepas sebanyak-banyaknya sebesar 1,75 miliar saham baru yang mewakili 20% dari modal ditempatkan dengan harga penawaran Rp105 per lembar saham sehingga jumlah keseluruhan dana IPO yang terkumpul sebesar Rp183,75 miliar.

Selain mengalami oversubscribed 23,52 kali, SMGA menyentuh auto rejection atas (ARA) 34,29% atau 36 poin ke level Rp 141 per saham dari harga penawaran. 

Dana hasil dari Penawaran Umum Perdana Saham yang diterima Perseroan tersebut, setelah dikurangi biaya-biaya emisi seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka pengadaan nikel dan batubara sesuai kegiatan bisnis yang dijalankan Perseroan sebagai pembayaran atas pembelian nikel dan batubara dari supplier Perseroan.

Dalam keterangannya, Direktur Utama Perseroan, Julius Edy Wibowo mengatakan bahwa Grup Perseroan telah berpengalaman lebih dari 15 tahun pada industri energi pada umumnya dan perdagangan komoditas hasil pertambangan pada khususnya sejak tahun 2008. Perseroan mencatatkan dan menawarkan sahamnya untuk bertransformasi serta melanjutkan pertumbuhannya, sehingga dapat meningkatkan revenue dan profitability Perseroan dengan menciptakan pertumbuhan dan sinergi yang berkelanjutan serta memiliki tata kelola yang lebih baik dan profesional dalam menjalankan kegiatan usahanya.

Julius juga menyampaikan bahwa selain fokus dalam pengembangan kegiatan perdagangan nikel dan batubara untuk pasar domestik Indonesia, Perseroan turut pula mengembangkan produksi batu gamping pada kuartal I tahun 2024, sehubungan dengan tingginya permintaan batu gamping dan Perseroan melihat terdapat opportunity yang baik di wilayah Morowali Utara, di mana pada wilayah tersebut terdapat banyak smelter yang membutuhkan supply batu gamping. Sehingga, ia melanjutkan bahwa Perseroan memutuskan untuk mengakuisisi dan melakukan pengembangan atas tambang batu gamping pada wilayah tersebut untuk dapat di supply ke beberapa smelter terdekat.

Jadi gimana SimFriend, adakah kamu ada yang kebagian saham SMGA dan menikmati kenaikan harga valuasinya hari ini? Buat kamu yang belum beruntung, tetap pantau saham-saham yang berpotensi memberikan cuan maksimal yah. Jangan lupa untuk tetap memperhitungkan berbagai aspek utama sebelum melakukan pembelian. Kalau sudah yakin, buruan buka aplikasi SimInvest dan lakukan transaksi sesuai keinginan kalian. Happy Investing!

Ikuti kami: